Langsung ke konten utama

Toleransi dalam Kehidupan Bermasyarakat

 Toleransi dalam Kehidupan Bermasyarakat


Toleransi secara sederhana artinya bersikap atau bersifat menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri(KBBI, 1999: 1066). Toleransi secara ringkas berarti sikap seseorang yang merasa tidak keberatan dengan perbedaan-perbedaan orang lain yang tidak sesuai dengan keyakinan atau pendapatnya sendiri. Istilah toleransi dalam bahasa Indonesia sering juga disebut dengan istilah tasamuh , yang berasal dari bahasa arab, yang artinya sikap yang baik dan berlapang dada terhadap perbedaan-perbedaan dengan orang lain yang tidak sesuai dengan pendirian dan keyakinannya. (Ibn Manzhur, 1992: 498).

Manusia diciptakan dalam berbagai ras, bangsa, suku, golongan, bahasa, adat, kebudayaan, warna kulit, dan agama yang berbeda sehingga manusia harus bisa bersikap toleran, sebagai bukti dari perwujudan akhlak dan budi pekerti. Dengan demikian, setiap orang memiliki agama, falsafah hidup, adat istiadatnya sendiri dan tidak merasa keberatan terhadap agama, istiadat, dan falsafah hidup orang lain karena masing-masing anggota masyarakat saling memahami, mengenal, dan bertenggang rasa terhadap agama, keyakinan, dan falsafah hidup orang lain. Dengan sikap toleransi yang luas dan terbuka maka akan terbentuk suatu masyarakat yang saling menghargai, saling menghormati, dan terjalinlah kehidupan yang harmonis antar anggota masyarakat, bangsa, negara, maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Ada hadis yang mengarahkan kepada umat Islam agar bersikap baik dan bersahabat dengan orang-orang non-muslim yang telah melakukan perdamaian kerjasama dalam bidang sosial, kemasyarakatan, kemanusiaan, kegiatan eonomi, politik, dan sebagainya. Rasulullah juga menegaskan tentang kewajiban pada setiap muslim untuk memberikan perlindungan terhadap orang-orang non-muslim minoritas yang berada di bawah kekuasaan orang-orang muslim. Mereka harus diberikan kemerdekaan, kebebasan, dan keleluasaan untuk menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinannya. Mereka tidak boleh diganggu maupun diintimidasi. Tindakan ini merupakan wujud dari sikap toleransi yang sangat luhur yang diajarkan Islam.

Mengenai orang-orang non-muslim yang memusihi dam memerangi kaum muslim, umat Islam harus bersikap tegas untuk melawan serangan mereka. Sebab semua makhluk berhak untuk membela dan mempertahankan diri. Bila mereka bersikap keras terhadap kaum muslim maka akan dibalas dengan kekerasan, dan jika mereka melunak, umat Islam akan semakin melunak. Sebab bila umat Islam tidak mempertahankan diri dari permusuhan dan serangan mereka akan menjadi hancur dan berkeping-keping.

Sikap toleran yang disebarkan Islam terpancar di berbagai daerah. Sikap itu menjelma dalam pergaulan yang baik, berkasih sayang, memelihara hubungan bertetangga, berbuat kebaikan, dan sifat-sifat terpuji lainnya. Sikap inilah yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa toleransi, umat-umat beragama dalam masyarakat multikultural akan selalu bersitegang, masing-masing merasa benar sendiri, dan membunuh umat yang lain dengan mengatasnamakan agamanya. Karenanya, Islam dengan menyimbolkan diri sebagai rahmat bagi seluruh alam, melarang keras pemeluknya membunuh seseorang yang memiliki perjanjian damai, karena berbeda agama.




Referensi

Mubarak, Zakky. 2010. Menjadi Cendikiawan Muslim Kuliah Islam di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Magenta Bhakti Guna.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal