Langsung ke konten utama

Pembelahan dan Reproduksi Sel

 Pembelahan dan Reproduksi Sel

Proses pembelahan sel dapat terjadi dalam 3 cara, yaitu pembelahan biner/amitosis, pembelahan mitosis, dan pembelahan meiosis. Tujuan dilaksanakannya pembelahan sel ini adalah untuk menghasilkan sel-sel baru yang sama dengan induknya, regenerasi bagian yang luka, regenerasi sel-sel yang sudah tidak dapat berfungsi dengan baik, dan menghasilkan sel-sel gamet. Berikut ini adalah penjelasan tahapan-tahapan pembelahan sel. 

  1. Pembelahan Biner.

http://www.microbiologyonline.org.uk/themed/sgm/img/cycles/bin-fission/stage-2.jpg

Cara reproduksi sel dengan cara membelah diri secara langsung dari satu sel menjadi 2 sel anak. Pada awalnya terjadi replikasi DNA lalu sel membelah menjadi 2 sel anak tersebut. Pembelahan biner pada umumnya hanya terjadi pada sel prokariotik.





  1. Mitosis dan Meiosis

  • Mitosis: Cara reproduksi sel yang terjadi dalam beberapa tahap, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Sel anak yang dihasilkan sama dengan sel induk. Mitosis terjadi pada sel somatik eukariotik.

http://www.bbc.co.uk/schools/gcsebitesize/science/images/add_ocr_bimitosisa.gif

  1. Profase: Kromatid terlihat jelas, sentriol bergerak ke arah kutub-kutub sel.

  2. Metafase: Kromosom berderet di bidang equator.

  3. Anafase: Kromosom akan ditarik oleh benang spindel menuju kutub sel.

  4. Telofase: Inti dan sitoplasma sel dibagi menjadi 2.

  • Meiosis: Cara reproduksi sel dimana terjadi 2 kali pembelahan yaitu Meiosis I dan Meiosis II. Pada pembelahan meiosis terjadi reduksi kromosom. Meiosis bertujuan menghasilkan kromosom normal ketika nanti fertilisasi antara sel ovum dan sel sperma. Meiosis hanya terjadi pada sel gamet eukariotik. Tahap-tahap Meiosis:

http://www.biology.iupui.edu/biocourses/N100/images/meiosis1cropped.jpg

  1. Profase I: Terbentuk tetrad kromosom, terjadi crossing over.

  2. Metafase I: Tetrad berderet di bidang equator.

  3. Anafase I: Penarikan oleh benang spindel. Kromosom crossing over bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Terjadi reduksi kromosom.

  4. Telofase I: Pembagian inti dan sitoplasma sel. Terbentuk 2 sel anak haploid.

http://www.biology.iupui.edu/biocourses/N100/images/meiosis2cropped.jpg

  1. Profase II: Terbentuk benang spindel kembali.

  2. Metafase II: Kromosom ke bidang equator.

  3. Anafase II: Penarikan kromosom oleh benang spindel ke kutub-kutub sel.

  4. Telofase II: Tahap terakhir dimana setiap sel bersifat haploid(n).

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pembelahan sel ovum dan sperma untuk menghasilkan sel-sel gamet.

  1. Spermatogenesis. 

Spermatogenesis merupakan proses pematangan dan perkembangan sel sperma yang terjadi di epididimis. Pada spermatogenesis terjadi mitosis dan meiosis. Spermatogonium mengalami mitosis menjadi spermatosit primer. Lalu spermatosit primer akan mengalami meiosis I yang akan menghasilkan spermatosit sekunder yang sudah bersifat haploid. Lalu terjadi meiosis II yang akan membentuk spermatid. Dan spermatid akan mengalami pematangan di epididimis yang hasilnya adalah 4 sel sperma.

http://faculty.irsc.edu/FACULTY/TFischer/bio%202%20files/spermatogenesis.jpg


  1. Oogenesis. 

Oogenesis adalah proses pembentukan sel ovum yang terjadi di ovarium. Oogenesis mengalami mitosis dan meiosis. Sel oogonium akan mengalami mitosis menjadi oosit primer. Kemudian oosit primer ini mengalami meiosis I yang akan membentuk 1 sel oosit sekunder dan 1 badan polar. Badan polar akan menghasilkan 2 badan polar sedangkan oosit primer akan membentuk 1 badan polar dan 1 ootid pada tahap meiosis II. Ootid ini akan berkembang menjadi sel ovum yang telah matang.

http://faculty.irsc.edu/FACULTY/TFischer/bio%202%20files/oogenesis.jpg


















Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal