Makromolekul dalam sel
Makromolekul atau disebut juga polimer adalah molekul panjang dan kompleks yang terdiri dari monomer-monomer sejenis yang diikat oleh ikatan kovalen. Reaksi pembentukan polimer disebut dehidrasi. Reaksi pemecahan polimer menjadi monomer disebut hidrolisis.
Protein
Protein adalah senyawa polimer organic yang tersusun dari 20 asam amino. Protein memiliki unsur C, H, O, N, S atau P. Protein bisa berfungsi sendiri dan berikatan dengan senyawa lain contohnya dengan asam nukleat membentuk nukleoprotein, dengan karbohidrat membentuk glikoprotein dan dengan lipid membentuk lipoprotein.
Protein dikelompokan berdasarkan fungsinya yaitu sebagai protein struktural yang berperan dalam menyusun jaringan contohnya kolagen pada jaringan ikat dan keratin pada lapisan epidermis kulit. Serta berperan sebagai protein fungsional yang berfungsi dalam metabolisme tubuh seperti enzim dan antibodi. Hormon-hormon juga tergolong ke dalam protein regulator yang disekresikan oleh kelenjar endokrin. Protein fungsional juga berfungsi untuk pertumbuhan, perbaikan sel yang rusak, penguat dan penyokong, buffer, dan dapat digunakan sebagai penghasil energi.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organic yang tersusun atas unsur C, H, O dengan perbandungan 2:1 antara hydrogen dan oksigen. Karbohidrat terbagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Contoh monosakarida atau gula sederhana adalah glukosa, fruktosa (gula buah), galaktosa (gula susu), pentosa, ribosa, deoksiribosa, dan ribulosa. Disakarida atau gabungan dari monosakarida contohnya adalah maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan sukrosa (glukosa + fruktosa). Sedangkan polisakarida adalah rantai gula panjang yang kompleks yaitu glikogen, selulosa, dan amilum (pada sel tumbuhan). Karbohidrat berfungsi seagai sumber energi tubuh dan menjaga keseimbangan asam basa. Karbohidrat juga digunakan sebagai cadangan makanan seperti glikogen yang tersimpan dalam otot (hanya pada sel hewan).
Lipid
Lipid adalah makromolekul penting pada tubuh. Lipid bersifat tidak larut dalam air. Lipid dbagi menjadi tiga yaitu lemak (fat), fosfolipid, dan kolesterol. Lemak, terdiri dari asam lemak dan gliserol, berfungsi sebagai penyusun sel tubuh dan penyedia cadangan energi metabolik. Lemak juga berperan dalam melindungi dan menjaga panas tubuh. Fosfolipid adalah molekul penyusun membran sel dan berfungsi dalam mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel. Lipid, sama seperti karbohidrat, tersusun atas unsur C, H, O. Tetapi, lipid mengandung kadar oksigen yang lebih sedikit dibanding karbohidrat.
Lemak dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Lemak jenuh: ikatan tunggal, bisa disintetis tubuh (non esenssial), bersumber dari hewani, dan berbentuk solid pada suhu kamar.
Lemak tak jenuh: ikatan ganda, tidak bisa disintetis tubuh (esenssial), bersumber dari nabati/tumbuhan, berwujud liquid seperti minyak zaitun pada suhu kamar. Lemak tak jenuh terbagi menjadi cis fat (yang umumnya terdapat pada asam lemak) dan trans fat.
Kelebihan kadar kolesterol, lemak jenuh, dan trans fat dapat menyebabkan penyakit aterosklerosis.
Asam Nukleat
Asam nukleat adalah makromolekul atau polimer yang disebut polinukleotida. Asam nukleat tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Nuklerotida sendiri terdiri dari gula pentosa, basa nitrogen, dan gugus fosfat. Apabila suatu monomer hanya tersusun dari gula pentosa dan basa N maka disebut nukleosida.
Nukleotida bisa berupa DNA atau RNA. DNA tersusun dari gula deoksiribosa, basa N yang terdiri dari basa purin: Adenin, Guanin, basa pirimidin: Timin, Sitosin, dan gugus fosfat. Sedangkan RNA memiliki struktur penyusun yang sama dengan DNA, hanya berbeda pada gula ribosa dan basa pirimidin Timin diganti dengan Urasil.
Nukleotida tergabung membentuk polimer dengan ikatan fosfodiester yang tersusun dari fosfat yang menghubungkan 2 gula dari nukleotida yang berbeda. Informasi genetik tersimpan dalam DNA sel. Dan setiap nukleotida mengkode informasi genetic yang berbeda struktur dan artinya.
Komentar
Posting Komentar