Langsung ke konten utama

Makromolekul dalam sel

 Makromolekul dalam sel

Makromolekul atau disebut juga polimer adalah molekul panjang dan kompleks yang terdiri dari monomer-monomer sejenis yang diikat oleh ikatan kovalen. Reaksi pembentukan polimer disebut dehidrasi. Reaksi pemecahan polimer menjadi monomer disebut hidrolisis. 

  1. Protein

Protein adalah senyawa polimer organic yang tersusun dari 20  asam amino. Protein memiliki unsur C, H, O, N, S atau P. Protein bisa berfungsi sendiri dan berikatan dengan senyawa lain contohnya dengan asam nukleat membentuk nukleoprotein, dengan karbohidrat membentuk glikoprotein dan dengan lipid membentuk lipoprotein.

Protein dikelompokan berdasarkan fungsinya yaitu sebagai protein struktural yang berperan dalam menyusun jaringan contohnya kolagen pada jaringan ikat dan keratin pada lapisan epidermis kulit. Serta berperan sebagai protein fungsional yang berfungsi dalam metabolisme tubuh seperti enzim dan antibodi. Hormon-hormon juga tergolong ke dalam protein regulator yang disekresikan oleh kelenjar endokrin. Protein fungsional juga berfungsi untuk pertumbuhan, perbaikan sel yang rusak, penguat dan penyokong, buffer, dan dapat digunakan sebagai penghasil energi. 

  1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa organic yang tersusun atas unsur C, H, O dengan perbandungan 2:1 antara hydrogen dan oksigen. Karbohidrat terbagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Contoh monosakarida atau gula sederhana adalah glukosa, fruktosa (gula buah), galaktosa (gula susu), pentosa, ribosa, deoksiribosa, dan ribulosa. Disakarida atau gabungan dari monosakarida contohnya adalah maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan sukrosa (glukosa + fruktosa). Sedangkan polisakarida adalah rantai gula panjang yang kompleks yaitu glikogen, selulosa, dan amilum (pada sel tumbuhan). Karbohidrat berfungsi seagai sumber energi tubuh dan menjaga keseimbangan asam basa. Karbohidrat juga digunakan sebagai cadangan makanan seperti glikogen yang tersimpan dalam otot (hanya pada sel hewan). 

  1.  Lipid

Lipid adalah makromolekul penting pada tubuh. Lipid bersifat tidak larut dalam air. Lipid dbagi menjadi tiga yaitu lemak (fat), fosfolipid, dan kolesterol. Lemak, terdiri dari asam lemak dan gliserol, berfungsi sebagai penyusun sel tubuh dan penyedia cadangan energi metabolik. Lemak juga berperan dalam melindungi dan menjaga panas tubuh. Fosfolipid adalah molekul penyusun membran sel dan berfungsi dalam mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel. Lipid, sama seperti karbohidrat, tersusun atas unsur C, H, O. Tetapi, lipid mengandung kadar oksigen yang lebih sedikit dibanding karbohidrat.

Lemak dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Lemak jenuh: ikatan tunggal, bisa disintetis tubuh (non esenssial), bersumber  dari hewani, dan berbentuk solid pada suhu kamar.

  • Lemak tak jenuh: ikatan ganda, tidak bisa disintetis tubuh (esenssial), bersumber dari nabati/tumbuhan, berwujud liquid seperti minyak zaitun pada suhu kamar. Lemak tak jenuh terbagi menjadi cis fat (yang umumnya terdapat pada asam lemak) dan trans fat.

Kelebihan kadar kolesterol, lemak jenuh, dan trans fat dapat menyebabkan penyakit aterosklerosis.

  1. Asam Nukleat

Asam nukleat adalah makromolekul atau polimer yang disebut polinukleotida. Asam nukleat tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Nuklerotida sendiri terdiri dari gula pentosa, basa nitrogen, dan gugus fosfat. Apabila suatu monomer hanya tersusun dari gula pentosa dan basa N maka disebut nukleosida. 

Nukleotida bisa berupa DNA atau RNA. DNA tersusun dari gula deoksiribosa, basa N yang terdiri dari basa purin: Adenin, Guanin, basa pirimidin: Timin, Sitosin, dan gugus fosfat. Sedangkan RNA memiliki struktur penyusun yang sama dengan DNA, hanya berbeda pada gula ribosa dan basa pirimidin Timin diganti dengan Urasil.

Nukleotida tergabung membentuk polimer dengan ikatan fosfodiester yang tersusun dari fosfat yang menghubungkan 2 gula dari nukleotida yang berbeda. Informasi genetik tersimpan dalam DNA sel. Dan setiap nukleotida mengkode informasi genetic yang berbeda struktur dan artinya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal