Langsung ke konten utama

Faktor-faktor penyembuhan Luka

 Beberapa faktor internal yang mempengaruhi proses penyembuhan luka adalah:

  1. Umur karena pada orang – orang lanjut usia, elastisitas kulit dan sistem imunitas cenderung menurun sehingga dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka. 

  2. Dehidrasi yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektroit dan dapat merusak fungsi sel.

  3. Tekanan excessive atau tekanan yang berlangsung terus menerus  dapat menganggu system sirkulasi di jaringan pebuluh darah kapiler dan akhirnya dapat menghambat proses penyembuhan luka.

  4. Trauma dan edema dapat megakibatkan sirkulasi darah di jaringan local menjadi berkurang.

  5. Riwayat penyakit terlebih penyakit kronis seperti diabetes mellitus, penyakit arteri koroner, penyakit pembulu darah perifer, kanker, dan sebagainya dapat menghmbat proses penyembuhan luka

  6. Kebersihan dalam diri

  7. Gaya hidup klien seperti merokok dan kebiasaan meminum alcohol

  8. Nutrisi yang seimbang dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

Selain faktor internal, penyembuhan luka juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu:

  1. Suhu lingkungan di mana lingkungan yang kering dapat membuat proses penyembuhan luka berjalan lebih lama.

  2. Konsentrasi karbondioksida yang tinggi yang pada umumnya berasal dari asap kendaraan bermotor.

  3. Pemberian obat berupa obat anti – inflamasi, citotoxic, immunosuppresive, dan obat anti – koagulan dapat mengurangi proses penyembuhan luka karena obat – obatan tersebut bekerja dengan cara mengganggu proses pembekuan darah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal