Pemulihan Luka dengan Intensi Primer
Pemulihan luka dengan intensi primer terjadi ketika permukaan jaringan dalam keadaan saling mendekati (luka tertutup) dan mengalami kehilangan jaringan yang minimal atau bahkan tidak terdapat kehilangan jaringan. Proses pemulihan luka dengan intensi primer dimulai tepat setelah luka terjadi. Mula-mula tepi luka disatukan oleh bekuan darah setelah itu akan terjadi peradangan akut pada tepi luka dan sel-sel radang. Respons protektif oleh jaringan hidup yang ditimbulkan oleh kerusakan jaringan karena luka ini membuat sel makrofag memasuki bekuan darah dan mulai menghancurkan, mengurangi atau mengurung agen jejas dan jaringan yang cedera. Setelah peradangan akut jaringan granulasi kearah dalam pada daerah yang sebelumnya ditempati oleh bekuan-bekuan darah. Saat proses tersebut terjadi, epitel permukaan di bagian tepi mulai melakukan regenerasi, dan dalam waktu beberapa hari lapisan epitel yang tipis terbentuk hingga menutupi permukaan luka. Seiring dengan jaringan parut di bawahnya menjadi matang, epitel ini juga menebal dan matang, hingga menyerupai kulit di sekitar permukaan lupa. Hasilnya adalah terbentuk kembali permukaan kulit dan dasar jaringan parut yang tidak nyata atau hanya terlihat sebagai satu garis yang menebal.
Pemulihan Luka dengan Intensi Sekunder
Pola penyembuhan ini terjadi jika kulit yang mengalami luka sedemikian rupa sehingga tepinya tidak dapat saling didekatkan selama proses penyembuhan. Ini bisa disebabkan karena adanya luka yang melibatkan kehilangan jaringan yang cukup banyak. Proses pemulihan luka dengan intensi sekunder secara kualitatif identik dengan proses pemulihan luka primer, perbedaan yaitu hanya lebih banyak jaringan granulasi yang terbentuk, dan biasanya terbentuk jaringan parut yang lebih luas. Sehingga seluruh proses tersebut memerlukan waktu penyembuhan yang lebih lama daripada pemulihan luka dengan intensi primer.
Komentar
Posting Komentar