Langsung ke konten utama

Jaringan Parenkimal & Stromal

 Jaringan parenkimal merupakan populasi sel organ tubuh yang berdiferensiasi menjadi unsur penting. Jaringan parenkimal juga dapat didefinisikan sebagai sel tumor yang berproliferasi. Produk sel tumor ini dapat bertumpuk disekitar sel atau ditumpahkan ke dalam peredaran darah. Jaringan parenkimal berada pada paru, hati, limpa, ginjal, sistem saraf pusat, dan mata. Parenkimal tumor didukung oleh jaringan stromal. Jaringan stromal merupakan populasi sel organ tubuh yang bersifat sebagai penyangga atau kerangka.

Reaksi stromal pada kanker menunjukkan respon yang mirip dengan respon penyembuhan luka secara umum. Sel stromal pada penyembuhan luka menunjukkan peningkatan produksi komponen maktriks ekstraseluler (MES), faktor-faktor pertumbuhan, dan enzim-enzim pengaturan matriks sehingga tercipta lingkungan mikro yang menunjang pertumbuhan. Stroma reaktif pada kanker diperkirakan berperan dalam meningkatkan progresi tumor melalui perangsangan angiogenesis, peningkatan invasi, proliferasi dan ketahanan sel tumor.

 Stroma reaktif adalah campuran dari fibroblast, myofibroblast, sel endotel dan sel-sel imunitas. Meskipun ke semua sel tersebut dapat mempengaruhi tumorigenesis, namun myofibroblast merupakan sel yang paling menarik perhatian. Myofibroblast adalah sel stromal yang diaktifkan dan terutama ditemukan pada tempat penyembuhan jaringan yang sakit. Pada penyembuhan luka, myofibroblast berasal dari fibroblast jaringan granulasi. Pada kanker, diketahui bahwa sel karsinoma memiliki kapasitas untuk menginduksi fibroblast normal menjadi fenotipe myofibroblast reaktif.

Pada stroma reaktif, myofibroblast mensintesis komponen MES seperti kolagen tipe I, kolagen tipe III, isoform fibronectin, tenascin, dan versican. Selain itu, myofibroblast meng-ekspresikan protease-protease seperti urokinase plasminogen activator (UPA), FAP dan matrix metalloproteinase (MMPs). Produksi dari komponen-komponen ini mengakibatkan pengaturan MES yang dapat merangsang pertumbuhan dan migrasi sel kanker. Lebih lanjut juga diketahui bahwa myofibroblast mensekresikan faktor-faktor pertumbuhan yang merangsang angiogenesis. Dengan demikian myofibroblast merupakan sel kunci yang terlibat dalam pembentukan lingkungan stroma reaktif yang merangsang pertumbuhan tumor.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal