Langsung ke konten utama

Bedakan antara neoplasma jinak dan ganas! Jelaskan ciri-ciri yang membedakan keduanya!

  1. Neoplasma jinak (benigna)

Neoplasma jinak (yaitu, yang bukan kanker) adalah peristiwa lokal semata. Sel-sel tumor jinak yang berproliferasi sebagian besar tumbuh sebagai massa ekspansif kohesif yang membentuk sebingkai jaringan ikat yang padat, atau kapsul pada bagian tepinya. Tumor ini tidak menembus kapsul atau jaringan normal disekitarnya, dan terdapat lempeng pemisah antara kapsul dan jaringan sekitarnya. Laju pertumbuhan neoplasma jinak sering agak lamban, dan beberapa neoplasma tampak tidak berubah selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

  1. Neoplasma ganas (maligna)

Neoplasma ganas umumnya tumbuh lebih cepat dan bersifat menghancurkan jaringan normal disekitarnya. Neoplasma ganas tidak memiliki sifat kohesif, sehingga pola penyebarannya seringkali tidak teratur. Neoplasma ini tidak memiliki kapsul yang terdapat batasan yang jelas dan lempeng pemisah sehingga tidak mudah dipisahkan dari sekitarnya, dan bersifat menyerbu masuk ke daerah sekitar. Akibatnya tindakan bedah pada tumor semacam ini cukup luas karena bagaian tepi tumor yang terdiri atas jaringan sehat yang tidak terkena tumor harus ikut diambil.

Apabila ada perubahan struktur sel

Jinak

Ganas

Serupa sel asal

Tepian licin (bersimpai)

Menekan

Tumbuh perlahan

Sedikit vaskuler

Jarang timbul ulang

Jarang nekrosis dan alserasi

Jarang efek sistemik kecuali noplasma endokrin

Tidak sama dengan sel asal

Tepian tidak rata

Menyusup

Tumbuh cepat

Vaskuler/ sangat vaskuler

Sering residif setelah dibuang

Umumnya nekrosis dan alserasi

Umumnya efek sistemik

Tabel: Perbedaan Neoplasma Jinak dan Ganas.

Diambil dari Tambayong, Jan. (1999). Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC p. 66


Description: SC20131006-071323.pngNeoplasma jinak

Description: SC20131006-071713.pngNeoplasma ganas



Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal