2.6 Aterosklerosis
2.6.1 Definisi
Aterosklerosis berasal dari bahasa Yunani, Athero yang berarti bubur atau pasta, dan sclerosis yang berarti kekerasan. Aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat dari pengendapan kolesterol serta zat-zat lemak lainnya.
2.6.2 Etiologi
Aterosklerosis terjadi akibat disfungsi sel endotel yang melapisi arteri. Aterosklerosis mengaktifkan reaksi inflamasi dan pada banyak kasus menghasilkan radikal bebas. Kerusakan dapat terjadi akibat cedera fisik, seperti hipertensi, atau cedera kimia, seperti peningkatan LDL,infeksi, pajanan logam berat, atau pajanan kimia.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmHg dapat menyebabkan aterosklerosis.
Peningkatan lipid darah
Peningkatan kolesterol atau trigliresida dalam darah memicu terjadinya aterosklerosis.
Kolesterol serum tinggi
Kadar kolesterol serum tinggi dan trigliserida dalam sirkulasi yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan aterosklerosis.
Merokok
Rokok mengandung karbonmonoksida (CO) yang dapat mempercepat aterosklerosis(pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Obesitas
Ketidak proporsionalnya berat badan tubuh dengan tinggi badan, obesitas dapat menyebabkan penyakit kolesterol. Karena timbunan lemak yang ada dalam tubuh tidak dikurangi maka dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Gaya hidup dan pola makan
Pola makan dengan besarnya konsumsi lemak jenuh dan kolesterol serta kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga menyebabkan aterosklerosis.
Stress atau emosional
Stress sering menaikkan tekanan darah sehingga menyebabkan nafsu makan atau merokok juga bertambah dan menyebabkan aterosklerosis.
Usia
Semakin bertambah usia maka menaikkan resiko terkena aterosklerosis. Pada lelaki setelah umur 45 tahun dan pada wanita setelah umur 55 tahun.
Riwayat keluarga penyakit jantung dini
Risiko aterosklerosis meningkat jika ayah atau saudara laki-laki didiagnosis dengan penyakit jantung sebelum usia 55 tahun, atau jika ibu atau saudara perempuan didiagnosis dengan penyakit jantung sebelum usia 65 tahun.
Infeksi
Sebagian sel endotel mungkin menjadi terinfeksi oleh mikroorganisme dalam sirkulasi. Infeksi menghasilkan sel-sel radikal bebas yang merusak serta emncetuskan siklus inflamasi yang menyebabkan sel darah putih dan trombosit datang ke area tersebut kemudian membentuk bekuan.
Kadar besi darah tinggi
Kadar besi yang tinggi merusak arteri koroner dikarenakan proses oksidasi besi sangat cepat dan menghasilkan radikal bebas yang merusak arteri.
Kadar homosistein darah
Homosistein adalah asam amino yang dibentuk oleh metabolisme metionin. Hiperhomosisteinema berkaitan dengan disfungsi endotel serta meningkatkan kerentana terhadap trombosis arteri.
2.6.3 Gejala Alterosklerosis
Biasanya tidak menimbulkan gejala
Gejala tergantung dari lokasi terbentuknya:
gejala jantung (aterosklerosis di dalam arteri menuju jantung)
otak (aterosklerosis di dalam arteri menuju otak)
tungkai (aterosklerosis di dalam arteri pada lengan dan kaki)
Timbul gejala:
nyeri dada ketika berolahraga
kram atau sakit pada tungkai ketika berjalan
mati rasa secara tiba-tiba atau lemah pada lengan dan kaki, sulit berbicara atau berbicara melantur, atau otot wajah yang terkulai
klaudikasio intermiten (nyeri dan kram pada ekstremitas bawah)
peka terhadap rasa dingin karena aliran darah ke ekstremitas tidak adekuat
perubahan warna kulit karena berkurangnya aliran darah ke suatu daerah area tubuh
gejala neurologik seperti stroke, pusing, perubahan kesadaran
edema yaitu rasa berat pada ekstremitas yang kelamaan akan menyebabkan kulit mengeras
emboli seperti sesak napas yang disebabkan emboli paru dan nyeri perut karena emboli arteri splenik, intestinal, atau renal
cepat lelah tanpa sebabyang pasti
sesak napas sehingga menyebabkan perasaan tercekik
keluar keringat dingin
Pembengkakan pembuluh aorta perut (abdominal aortic aneurysm)
Penyakit arteri koroner
Penyakit ginjal
Iskemia arteri mesenteric (mesenteric artery ischemia)
Penyakit arteri perifer(peripheral artery disease, PAD)
Stenosis arteri ginjal (renal artery stenosis, RAS)
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Stroke (penyakit cerebrovascular)
Pembengkakan pembuluh aorta dada (thoracic aortic aneurysm, TAA)
Ulserasi, semacam luka yang mempunyai tepi yang berbatas tegas yang menimbulkan gambaran “berlubang” dan sering ditutupi kusta,bila terinfeksi jaringannya akan kemerahan.
Peningkatan kadar kolesterol
2.6.4 Mekanisme
Sel darah putih (monosit) pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri 🡪 diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak 🡪 menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri (plak aterosklerotik atau ateroma) 🡪 terisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat 🡪 ateroma terus tumbuh dengan mengumpulkan endapan kalsium 🡪 ateroma rapuh dan pecah 🡪 darah masuk ke ateroma yang pecah 🡪 ateroma menjadi lebih besar 🡪 mempersempit arteri atau ateroma menumpahkan kandungan lemaknya 🡪 memicu pembentukan bekuan darah (trombus) 🡪 menyumbat arteri atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah 🡪 menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli)
2.6.5 Pengobatan
Pemberian obat-obatan penurun kadar lemak dan kolesterol seperti Kolestiramin, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin.
Pemberian obat-obatan pengurang resiko terbentuknya bekuan darah seperti Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan.
Angioplasti balon, yaitu meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak.
Enarterektomi yaitu pembedahan untuk mengangkat endapan.
Pembedahan bypass yaitu pembedahan dengan menggunakan arteri atau vena yang normal dari penderita untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang tersumbat.
Komentar
Posting Komentar