Jamur
Organisme bersel satu atau bersel banyak dan merupakan organisme eukariotik dan tidakberklorofil dan dindingnya tersusun atas kitin. Mekanisme infeksi jamur dapat melalui makanan. Makanan disimpan pada kondisi hangat dan lembab dapat terinfeksi jamur sehingga mengkontaminasi makanan dengan aflatoksin. Hewan yang makan dengan dosis sangat banyak akan menderita kerusakan hati yang akut. Pada manusia masalah yang besar ialah meningkatnya risiko karsinoma hepatoselulare (kanker yang berasal dari sel-sel hati) akibat makan dalam jumlah yang relatif kecil.
Infeksi jamur superfisial merupakan kondisi luka terlokalisasi pada kulit hingga ke jaringan yang lebih dalam seperti paru-paru, darah atau infeksi sistemik lainnya. Infeksi jamur dikategorikan berdasarkan bagian tubuh yang terinfeksi, seberapa dalam jamur menembus tubuh, jamur penyebab infeksi, dan bentuk jamur. Beberapa jamur bersifat oportunistik yang dapat menyebabkan penyakit pada saat sistem kekebalan tubuh terganggu sementara yang lain bersifat patogen, yang dapat menyebabkan penyakit baik pada saat sistem kekebalan tubuh normal maupun tidak.
Infeksi jamur umumnya disebabkan oleh Candida albicans, Aspergillus dan Cryptococcus. Jika salah satu jamur tersebut masuk ke dalam aliran darah maka akan menyerang organ internal dan menyebabkan gejala.
Candida
Jamur yang hidup dalam tubuh manusia, tetapi dalam keadaan tertentu, dapat berkembang biak dan mulai mempengaruhi organ. Penggunaan jangka panjang antibiotik dan kadar gula darah tinggi dapat merupakan satu peningkatan risiko infeksi ini.
Cryptococcus
Jamur ini terutama ditemukan di tanah dengan kotoran burung. Jamur ini dapat menyebabkan peradangan selaput otak. Gejala yang ditimbulkan seperti kebingungan, mual, muntah, kejang, penglihatan kabur, sakit kepala atau mengantuk. Jika paru-paru terkena penderita mungkin mengalami gejala seperti letih lesu, batuk kering, demam dan nyeri dada.
Aspergillus
Jamur ini mempengaruhi sinus atau paru-paru. Aspergilosis invasif terjadi ketika jamur ini menyerang paru-paru dan menyebar ke organ lain melalui darah. Jika paru-paru atau sinus yang terkena, salah satu yang paling mungkin mengalami gejala seperti sesak napas, nyeri dada, batuk, demam, atau mimisan.
Komentar
Posting Komentar