Langsung ke konten utama

Jamur

 

  1. Jamur

Organisme bersel satu atau bersel banyak dan merupakan organisme eukariotik dan tidakberklorofil dan dindingnya tersusun atas kitin. Mekanisme infeksi jamur dapat melalui makanan. Makanan disimpan pada kondisi hangat dan lembab dapat terinfeksi jamur sehingga mengkontaminasi makanan dengan aflatoksin. Hewan yang makan dengan dosis sangat banyak akan menderita kerusakan hati yang akut. Pada manusia masalah yang besar ialah meningkatnya risiko karsinoma hepatoselulare (kanker yang berasal dari sel-sel hati) akibat makan dalam jumlah yang relatif kecil.


Infeksi jamur superfisial merupakan kondisi luka terlokalisasi pada kulit hingga ke jaringan yang lebih dalam seperti paru-paru, darah atau infeksi sistemik lainnya. Infeksi jamur dikategorikan berdasarkan  bagian tubuh yang terinfeksi, seberapa dalam jamur menembus tubuh, jamur penyebab infeksi, dan bentuk jamur. Beberapa jamur bersifat oportunistik yang dapat menyebabkan penyakit pada saat  sistem kekebalan tubuh terganggu sementara yang lain bersifat patogen,  yang dapat menyebabkan penyakit baik pada saat sistem kekebalan tubuh normal maupun tidak. 


Infeksi jamur umumnya disebabkan oleh Candida albicans, Aspergillus dan Cryptococcus. Jika salah satu jamur tersebut masuk ke dalam aliran darah maka akan menyerang organ internal dan menyebabkan gejala. 


  1. Candida 

Jamur yang hidup dalam tubuh manusia, tetapi dalam keadaan tertentu, dapat berkembang biak dan mulai mempengaruhi organ. Penggunaan jangka panjang antibiotik dan kadar gula darah tinggi dapat merupakan satu peningkatan risiko infeksi ini.


  1. Cryptococcus

Jamur ini terutama ditemukan di tanah dengan kotoran burung. Jamur ini dapat menyebabkan peradangan selaput otak. Gejala yang ditimbulkan seperti kebingungan, mual, muntah, kejang, penglihatan kabur, sakit kepala atau mengantuk. Jika paru-paru terkena penderita mungkin mengalami gejala seperti letih lesu, batuk kering, demam dan nyeri dada. 


  1. Aspergillus

Jamur ini mempengaruhi sinus atau paru-paru. Aspergilosis invasif terjadi ketika jamur ini menyerang paru-paru dan menyebar ke organ lain melalui darah. Jika paru-paru atau sinus yang terkena, salah satu yang paling mungkin mengalami gejala seperti sesak napas, nyeri dada, batuk, demam, atau mimisan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal