Langsung ke konten utama

Embolisme

 Embolisme

2.9.1 Definisi 

Embolisme adalah gangguan sirkulasi akibat adanya emboli yang terbawa aliran darah dan tersangkut di tempat yang baru. Emboli sendiri merupakan massa asing yang dapat berupa trombus (bekuan darah), pecahan jaringan yang memasuki sistem pembuluh darah, sel kanker, benda asing yang disuntikkan ke dalam sistem kardiovaskular, lemak, gelembung gas, dan cairan amnion.

2.9.2 Klasifikasi Embolisme


Etiologi

Tanda dan Gejala

Akibat

Penanganan

Embolisme Paru

Emboli berupa trombus dari vena (paling sering dari vena profunda di tungkai/di panggul) terlepas dan kemudian masuk ke dalam arteria pulmonalis melalui vena cava

Tanda : 

  • Dispnea (sesak napas)

  • Nyeri dada pleuritik

  • Batuk

  • Hemoptisis (batuk darah)

  • Diaforesis (berkeringat)

Gejala :

  • Takipnea (pernapasan cepat dan dangkal/60 hembusan per menit)

  • Crackles (ronkhi basah)

  • Takikardi (denyut jantung yang lebih cepat dari yang normal)

  • Demam

  • Kematian mendadak

  • Hipertrofi (ukuran sel bertambah) dan gagal ventrikel kanan

  • Bronkopasme (penyempitan saluran napas) refleks

  • Hipertensi pulmonal

  • Infark (kematian jaringan) paru

Pencegahan :

  • Inferior vena cava filter : untuk menangkap emboli dari ekstremitas bawah yang nantinya akan menuju sirkulasi pulmonal

  • Graduated-compression stocking : alat yang memberikan kompresi berkala

Penanganan :

  • Pemberian anti koagulan, seperti heparin (untuk menghambat pembesaran trombus, mencegah konversi fibrinogen menjadi fibrin, mencegah pembentukan trombus, serta membiarkan mekanisme fibrinolitik), LMWH (low molecular weight heparins), serta warfarin (mencegah pengaktifan faktor-faktor pembekuan)

  • Embolektomi dengan teknik kateterisasi dan pembedahan

  • Terapi dengan fibrinolitik (untuk melisiskan trombus yang telah terbentuk)


Embolisme Lemak

butir lemak yang terbentuk di paru-paru, kulit, atau sistem saraf pusat, setelah terjadi trauma

Tanda :

  • Kejang

  • Peningkatan suhu

  • Kehilangan kesadaran

Gejala :

  • Kesukaran bernapas

  • Gejala neurologik (mudah marah, gelisah yang berkembang menjadi delirium, atau koma)

  • Anemia

  • Trombositopenia (penurunan jumlah trombosit)

  • Ruam berwarna merah pada kulit

  • Kerusakan otak

  • Penyumbatan mikrovaskuler paru-paru/otak

Pemberian :

  • heparin (untuk mendukung hidrolisis dan menghilangkan emboli)

  • kortikosteroid (untuk mengurangi kemungkinan adanya trauma pada jaringan paru-paru)

  • infus dekstran (untuk membantu mikrosirkulasi pada organ)

Embolisme Gas

banyak gelembung gas kecil timbul dalam sirkulasi dan menyumbat aliran darah ke jaringan

Tanda : dekompresi berat

Gejala :

  • Nyeri sendi

  • Sakit kepala

  • Telinga berdenging

  • Kesulitan buang air kecil


  • Nekrosis (kematian sel) pada otak dan jantung

  • Edema (penumpukan cairan), perdarahan, atelektasis (kolapsnya paru atau alveolus), dan emfisema paru-paru (penurunan elastisitas paru-paru dan berkurangnya luas permukaan alveolus)

  • Distres pernapasan mendadak

menempatkan klien di ruang kompresi dimana tekanan barometer dinaikkan agar klien mengalami dekompresi lambat dan mempercepat kelarutan gelembung gas

Embolisme Cairan Amniotik

kandungan prostaglandin dalam cairan amnion yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, biasanya terjadi ketika persalinan

  • Sesak mendadak

  • Sianosis

  • Kolaps

  • Perdarahan

  • Sering kejang-kejang yang diikuti dengan koma

  • DIC (disseminated intravascular coagulation) yang diakibatkan oleh adanya aktivitas berlebihan dari sistem koagulasi sehingga menyebabkan gangguan koagulasi dalam tubuh

  • Perdarahan dan kegagalan ginjal mendadak

  • Kematian mendadak

  • Pemberian heparin untuk menghambat proses pembekuan

  • Melakukan sectio caesar, bila bayinya belum lahir









Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal