Langsung ke konten utama

Tahapan Proses Pemulihan Luka

 Luka merupakan rusaknya fungsi pelindung pada kulit diikuti dengan rusaknya kesatuan/ komponen jaringan maupun organ yang disebabkan karena beberapa hal seperti tertusuk benda tajam, pasca operasi, zat-zat kimia, gesekan, maupun akibat dari adanya suatu penyakit ( ulkus diabetic, tumor ). Pada saat terluka, tubuh memiliki kemampuan dalam hal melindungi dan juga memulihkan dirinya dari luka secara alami. Proses penyembuhan luka, terjadi secara normal tanpa bantuan walapun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan luka tersebut. Terdapat beberapa tahapan proses pemulihan luka yaitu sebagai berikut :

  1. Fase inflamasi (0-3 hari)

Fase ini merupakan respon alami tubuh terhadap luka. Pembuluh darah yang rusak dan terputus akan menyebabkan pendarahan, dalam hal ini tubuh akan berusaha menghentikannya dengan vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang putus, dan reaksi hemostasis. Hemostasis terjadi karena adanya sumbatan trombosit yang diperkuat dengan fibrin untuk membentuk sebuah pembekuan darah. Jaringan yang rusak dan sel mast menghasilkan serotonin dan histamine sehingga menyebabkan vasodilatasi dari pembuluh darah sekeliling yang masih utuh yang menyebabkan udem dan pembengkakan. 

  1. Fase destruktif  (1-6 hari)

Pada fase ini terjadi pembersihan jaringan yang mati dan yang mengalami devitalisasi (pemutusan atau pematian sel dengan tujuan agar sel tidak dapat tumbuh dan berkembang lagi) oleh leukosit dan makrofag.

  1. Fase Proliferasi ( 3-24 hari)

Pada fase ini akan terjadi pembelahan sel. Pada fase ini fibroblast sangat berperan pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab menghasilkan produk-produk struktur protein yang digunakan selama proses rokonstruksi jaringan. Fibroblast meletakkan substansi dasar dan serabut-serabut kolagen serta pembuluh darah baru mulai menginfiltrasi luka.  Salah satu substansi dasar dari fibroblast ini yaitu kolagen. Kolagen berfungsi membentuk embrio jaringan baru sehingga terbentuknya jaringan granulosit. Pada saat kolagen diletakkan, maka terjadi peningkatan yang cepat pada kekuatan regangan luka. Kapiler-kapiler dibentuk oleh tunal endothelial, proses pembentukan ini dinamakan angiogenesis. Proses selanjutnya yaitu epitelisasi dimana fibroblast mengeluarkan Keratinocyt Growth Factor (KGF). Proses keratinisasi akan dimulai dari pinggir luka hingga akhirnya menutupi seluruh bagian luka.

  1. Fase maturasi ( Minggu ke 3 - 1 tahun)

Fase ini berfungsi untuk menyempurnakan bentuk jaringan baru menjadi jaringan yang kuat dan bermutu. Pada fase ini, fibroblast mulai meninggalkan jaringan granulasi kemudian warna kemerahan pada jaringan sudah mulai berkurang karena pembuluh sudah berkurang, serat fibrin dan kolagen semakin bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal