Langsung ke konten utama

Komunikasi antar Sel

 

  1. Jelaskan dua jenis utama sinyal fisiologis dalam komunikasi antar sel.

Dua sinyal utama dalam komunikasi antar sel adalah sinyal kimiawi dan sinyal lstrik. Sinyal kimiawi bekerja lambat. Sedangkan sinyal elektrik dikenal sebagai impuls saraf dan menyebabkan perubahan yang cepat, sinyal elektrik juga mampu mengkoordinasi langsung sekelompok saraf atau serat otot. 

Sinyal kimiawi terdiri dari tiga jenis yaitu autokrin, parakrin, dan endokrin. 

  1. Autokrin merupakan sinyal kimiawi yang merangsang diri sendiri (self-regulation). Autokrin berperan besar selama proses embriogenesis tahap awal, sebelum sistem sirkulasi dan sistem endokrin berkembang.

  2. Parakrin merangsang sel disebelahnya atau yang masih berdekatan. Parakrin didistribusi dengan cara difusi sederhana melalui cairan interstitial. 


Contoh parakrin, histamin yang dilepaskan oleh jaringan ikat ketika proses respon inflamasi. 

  1. Endokrin masuk ke dalam aliran darah sehingga mampu merangsang sel lain yang letaknya berjauhan. Fungsi utama hormon endokrin adalah regulasi aktivitas enzim, proses transportasi, pertumbuhan, sekresi hormon lain, dan penggunaan kotrol feedback negatif dan postif. Contoh endokrin adalah Insulin.



Sinyal listrik biasanya bekerja untuk organ target yang letaknya dekat dengan sumber sinyal. Sinyal listrik bekerja melalui saraf dengan prinsip kerja seperti telepon. Adanya potensial aksi memicu akson melepaskan neurotransimitter dari ujung prasinaps. Neurotransmitter kemudian berdifusi melewati celah interseluler dan berikatan dengan reseptor pascasinaps di membran neuron atau di sel otot. Contohnya terjadi pada diskus interkalaris pada sel otot jantung.

Komunikasi lain menggunakan sinyal listrik adalah melalui gap junction. Proses komunikasi difasilitasi oleh kanal protein yang ada di membran plasma. Gap junction menghubungkan sitoplasma dua buah sel dan menjadi jalur pertukaran ion-ion, second messenger (cAMP, cGMP, IP3), dan zat metabolisme kecil seperti glukosa dengan cara mengalir langsung dari satu sel ke sel disebelahnya. Gap junction bersifat semipermeabel.

  1. Jelaskan bagaimana sebuah molekul sinyal dapat menghasilkan respon.

Respon molekul sinyal merupakan proses konversi stimulus eksternal oleh sebuah sel melalui sekuens proses yang berlokasi di membran plasma sel (Victorian Curriculum and Assesment Authority, 2013). Respon sinyal terbagi menjadi tiga tahap yaitu, reception, transduction, dan induction.

Reception merupakan proses pengikatan sinyal molekul ke reseptor spesifiknya di membran sel. Transduction merupakan pembentukan second messenger atau pelepasan ke sitosol. Second messenger memperluas stimulus dan menginisiasi respon sel. Induction merupakan aktivasi proses seluler.

Proses pertama pada hormon hidrofilik. Proses diawali ketika sinyal molekul berikatan dengan protein G kemudian mengaktifasi adenylyl clclase atau protein efektor. Protein efektor kemudian mengkonversi ATP menjadi cAMP. cAMP mengaktivasi protein kinase A dengan bantuan ATP. Protein kinase A memfosforilasi protein terdisain inaktif menjadi aktif. Protein yang telah aktif tersebuut kemudian memberikan respon seluler.

Proses kedua pada hormon lipofilik. Sinyal kimiawi berdifusi masuk melalui membran plasma, kemudian berikatan dengan reseptor intraselular yang spesifik. Reseptor hormon kompleks berikatan dengan elemen respon hormon DNA. Ikatan tersebut mengaktifkan gen. Gen mentranskripsi mRNA, mRNA diterjemahkan menjadi rantai polipeptida, dan terbentuk protein baru. Protein tersebut membawa respon seluler yang diinginkan.


DAFTAR PUSTAKA


Aykan, Nuri Faruk. 2013. [online] Available at: http://cdn.intechopen.com/pdfs/35890/InTech-Intercellular_communication.pdf [Accessed: 10 Nov 2013].

Sherwood, Lauralee. 2011. Fundamentals of Human Phisiology. 4th ed. Canada: Cengage Learning.

Tortora, Gerrard dan Derickson, Bryan. 2012. Princples of Anatomy and Phisiology.13th ed. Denver: Quad Graphics.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal