Eksudat merupakan cairan radang ekstravaskuler dengan kadar protein yang tinggi. Eksudat menghasilkan rasa nyeri, panas, dan memungkinkan terjadi pembengkakan (Madara dan Denino, 2008). Eksudat tersusun dari plasma, sel darah dan produk fagosit. Cairan eksudat dipengaruhi oleh beratnya reaksi, penyebab dan lokasi lesi. Terdapat beberapa tipe eksudat menurut Jan Tambayong (2002) yaitu :
Serosa: merupakan cairan eksudat yang paling sederhana karena tidak memiliki sel dan kaya akan protein.
Fibrinosa: merupakan eksudat yang kaya akan fibrin dan dapat menyebabkan perlekatan.
Hemoragis: merupakan eksudat supuratif dengan sel darah merah.
Purulen: merupakan eksudat yang mengandung nanah .
Supuratif/purulenta: merupakan eksudat dengan nanah dan jaringan yang rusak.
Abses: merupakan daerah bernanah dan biasanya terpusat dalam organ.
Furunkel: merupakak abses dari kulit.
Karbunkel: merupakan abses kulit yang cenderung menyebar.
Selulitis: merupakan eksudat supuratif dengan penyebaran difus melalui jaringan.
Serofibrinosa: merupakan eksudat serosa yang kaya akan fibrin.
Fibrinopurulen: merupakan eksudat purulen yang kaya akan fibrin.
Komentar
Posting Komentar