Langsung ke konten utama

Manusia adalah Makhluk yang Sempurna dan Mulia

Pengertian Manusia Menurut Tinjauan Islam

Manusia disebutkan dalam al-Qur’an dengan beberapa istilah, antara lain:

  • al-insu 

  • al-insan, menurut pengertian bahasa berasal dari kata anisaya’nasu-anasan yang artinya suka, senang, jinak, ramah, dan mesra. al-insan juga berasal dari kata nasiya-yansa-nasyan wa nisyanan, yang artinya makhluk yang sering lupa.

  • al-basyar, dari kata al-basyarah yang artinya kulit bagian luar manusia yang sensitif.

  • al-naas 

  • al-abd, manusia sebagai hamba Allah

  • Bani Adam, anak-anak Adam

Dalam al-Qur’an maupun al-Sunnah tidak pernah disebutkan manusia sebagaimana definisi-definisi yang biasanya dikemukakan oleh para filosof. Al-Qur’an dan al-sunnah menyebutkan manusia sebagai makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi sera memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. 

Asal Usul Manusia

Kejadian fisik manusia dimulai sejak bersatunya sperma dengan sel telur rahim seorang ibu. Sel mani dan sel telur itu kemudian bersenyawa menjadi satu sel, selanjutnya berkembang menjadi embrio. Embrio ini pada asal mulanya belum mempunyai benuk dengan bentuk yang nyata. Setelah bulan kedua dari kehamilan, baru dapat dilihat munculnya wajah dari embrio tersebut, apabila dilihat dengan alat tertentu. 

Sel mani atau sperma dan sel telur berasal dari tanah. Allah s.w.t mencipatakan manusia dari tanah, baik manusia yang pertama maupun manusia selanjutnya. Mengenai perkembangan dan reproduksi manusia disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati yang (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami balut dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”(Q.S. Al-Mu'minun, 23: 12-14)

Manusia adalah Makhluk yang Sempurna dan Mulia

Manusia menurut tinjauan Islam adalah makhluk yang sempurna. Dalam kejadian fisiknya maupun rohaninya, manusia memiliki keistimewaan-keistimewaan dan kelebihan-kelebihan yang disebut mazziyah dan fadhillah, apabila dibandingkan dengan makhluk lain. Keistimewaan yang dimilikinya bukan saja terletak pada kejadian fisiknya, namun juga pada kejadian rohaninya. 

Kejadian Fisik

Kesempurnaan kejadian fisiknya dapat dilihat secara kasat mata. Harmonisnya bentuk fisik manusia, dengan tingkah laku dan aktifitasnya. Manusia begitu mudah menggunakan anggoa badannya dalam berbagai gerakan. Semua itu dapat dibedakan secara jelas apabila dibandingkan dengan bentuk fisik yang dimiliki hewan. Selain itu, ruh yang akan membedakan manusia dengan makhluk lain, karena memiliki potensi akal, pikiran, dan kalbu yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.

Kejadian Rohaniah

Selain fisik, manusia memiliki kejadian rohaniah yang sangat sempurna, dengan ditiupkan ke dalamnya ruh ciptaan Allah s.w.t. ruh yang memiliki potensi yang sangat luar biasa. Dengan potensi akal, pikiran, dan kalbu yang dimilikinya manusia menjadi makhluk yang berilmu, berbudaya, dan berperadaban. Dengan potensi itu manusia mampu menguasai ilmu, baik ilmu pengetahuan agama, pengetahuan umum, maupun sains dan teknologi. 

Kejadian rohaniah manusia sebagaimana disebutkan memiliki potensi-potensi yang istimewa dan sangat sempurna dan memiliki keunikan yang luar biasa. Kejadian rohaniah manusia, seperti dalam al-insan ada al-nafs, dalam al-nafs ada al-ruh, dalam al-ruh ada al-qalb, dan dalam al-qalb ada al-aql dan al-dzaug.

Al-nafs yang disebut jiwa atau ruh. Selain jiwa atau ruh, manusia juga mempunyai nyawa yang menjadikannya hidup. Ruh (jiwa) memiliki potensi akal, pikiran, dan kalbu, nyawa tidak memiliki potensi itu. Dengan demikian, hewan memiliki nyawa, tetapi tidak memiliki ruh atau jiwa. Nyawa terus menerus menyatu dengan jasad selama jasad itu masih hidup. Sedangkan ruh (jiwa) keluar dari fisik seseorang pada saat ia tidur. 

Jiwa atau ruh merupakan hal yang sangat penting pada manusia, karena dengan jiwa itulah yang menjadikan manusia makhluk terbaik dan paling sempurna, dan dengan jiwa pula yang membedakan manusia dengan makhluk lain sepertia alam mineral, alam nabati, dan alam hewani. 

Selain sebagai makhluk yang paling sempurna manusia juga dijadikan Allah s.w.t sebagai makhluk yang memiliki kemuliaan dan keluhuran.


Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra’ 17:70)





Daftar Pustaka

Mubarak, Zakky. 2010. Menjadi Cendikiawan Muslim Kuliah Islam di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Magenta Bhakti Guna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI SEL

STRUKTUR SEL Sel memiliki 3 subdivisi utama      1.  Membran Plasma           Membran Plasma adalah suatu struktur membran yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Membran plasma memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar. Membran Plasma menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada di dalam sel dan tidak bercampur dengan cairan ekstrasel (CES) di luar sel. 2.  Nukleus Nukleus berfungsi mengatur sebagian besar aktivitas sel, pusat pengendali sel, dan mengendalikan fungsi metabolisme. Nukleus berisi bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), yang memiliki dua fungsi penting :                    (1) mengarahkan sintesis protein                    (2) berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel. Sitosol dibentuk suatu massa setengah cair seperti gel yang berisi anyaman protein yang dinamai sitoskeleton. Organel-organel yang terdapat di sitoplasma: 1) Retikulum Endoplasma Retikulum

Komunikasi Interprofessional (Mitra Kerja) pada Pelayanan Kesehatan

Komunikasi d engan S ejawat dan Mitra Profesi Kesehatan Lain (Interprofessional Communication) Komunikasi kesehatan adalah proses peyampaian informasi terkait kesehatan. Jika komunikasi kesehatan digunakan secara baik, akan memberikan pengaruh kepada individu. Individu akan memiliki persepi yang positif tentang masalah kesehatan dan individu juga memiliki pengetahuan yang lebih baik terkait kesehatan, serta individu dapat merubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik.             Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.             Bentuk komunikasi dal

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan

Oleh ___ 14065--- IPE-6 Pengertian Tim, Kolaborasi, dan Kerjasama Tim ( teamwork ) Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan, campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006).  Dalam suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan dan disetujui bersama. Kolaborasi adalah s uatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam pengambilan keputusan; terjalinnya