Judul
: “Dua Belahan Otak”
Pengarang : Felicia
N. Utorodewo, Boen S. Oemarjati, Lucy R. Montolalu, L. Pamela
Kawira
Kawira
Data Publikasi : Buku Ajar II MPKT A: Manusia sebagai
Individu, Kelompok, dan
Masyarakat. Depok, Universitas Indonesia 2013
Masyarakat. Depok, Universitas Indonesia 2013
Kemampuan manusia jauh melebihi kemampuan hewan yang merupakan
kontribusi dari bagian luar Cerebral Cortex yang tebalnya dua kali lebih tebal
dan fungsinya dua kali lipat pula dari mamalia lain (Taylor, 2008). Cerebral
Cortex berkaitan erat dengan keutamaan karakter kebijaksanaan dan pengetahuan.
Kreativitas kaitan terdekatnya dengan fungsi dan kerjasama antara dua belahan
otak. Sejak zaman Mesir dan Cina Kuno, para tabib menyadari bahwa ada dua
bagian otak yang mengendalikan hemisfer tubuh secara silang. Bagian otak kanan
mengendalikan hemisfer tubuh kiri, begitu pula sebaliknya. Pada tahun 1960,
Roger W. Sperry mengajukan penelitian yang menunjukan bahwa selain
mengendalikan hemisfer tubuh secara silang, otak kiri dan otak kanan memiliki
fungsi dan karakter yang berbeda pula.
Otak kiri memiliki spesialisasi dalam menghadapi masalah
sekuensial, analitikal, bahasa lisan, operasi matematika, penalaran, dan
operasi rutin (Sousa, 2003). Individu yang bergerak di bidang sains dianggap
memiliki kekuatan pada belahan di otak kirinya. Mereka cenderung berpikir
secara sistematis dan taat pada aturan, kadang terlalu kaku.
Otak kanan sering dikaitkan dengan kreativitas karena sifatnya
bebas dan terlepas dari berbagai aturan kebiasaan. Otak kanan bersifat heuristic;
sangat bebas, ‘melompat-lompat’, dan sangat berperan dalam menemukan
‘jalan’ sehingga mampu membuat terobosan-terobosan baru. Otak kanan berperan
terutama dalam menghadapi masalah holistik, abstrak, bahasa tubuh, pencerahan,
dan operasi baru (Sousa, 2003).
Otak kanan sering dianggap berperan pada terciptanya produk
kreatif. Namun karena sifatnya yang bebas dan kurang taat pada aturan maka
seringkali gagasan hebat tersebut tidak sampai menghasilkan pruduk kreatif.
Maka dibutuhkan otak kiri untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, kreativitas
merupakan hasil kerjasama dua belah otak. Contoh, Leonardo da Vinci, seorang
seniman namun juga merupakan seorang ahli fisika, ahli anatomi, dan lain-lain.
Penting sekali usaha untuk mengaktifkan kedua belahan otak
tersebut. Bagi yang kecenderungan otak kiri yang aktif, upayakanlah
mengaktifkan otak kanan dengan cara belajar musik, seni, atau olahraga.
Sebaliknya, jika kecenderungan otak kanan yang aktif maka berusahalah untuk
meningkatkan sistematika berpikir.
Komentar
Posting Komentar